Tes Gen Picu Kehebohan Jelang Kejuaraan Dunia Atletik

DELAPANTOTO – Kejuaraan Dunia Atletik 2025, muncul kontroversi terkait penggunaan tes genetik untuk menilai potensi fisik para atlet. Tes ini diklaim mampu mengidentifikasi kemampuan sprinter, pelompat, dan pelari jarak jauh berdasarkan profil DNA masing-masing atlet.
Beberapa federasi nasional atletik telah mulai melakukan tes ini untuk memprediksi performa dan menyesuaikan program latihan individu. Namun, praktik tersebut memicu perdebatan di kalangan ilmuwan, atlet, dan organisasi olahraga internasional.
Ahli genetika olahraga menjelaskan bahwa meskipun gen tertentu dapat memengaruhi kekuatan otot, daya tahan, dan kecepatan, faktor lingkungan, latihan, dan nutrisi tetap menjadi penentu utama prestasi atlet. Dengan kata lain, DNA bukanlah satu-satunya penentu kesuksesan olahraga.
Beberapa atlet mengaku merasa tertekan dengan tes ini, karena hasilnya bisa menimbulkan labelisasi dan ekspektasi berlebihan. Ada yang khawatir bahwa atlet yang memiliki hasil tes “kurang ideal” akan dianggap tidak berpotensi, meskipun pengalaman dan kerja keras mereka nyata.
Di sisi lain, pendukung tes genetik menyatakan bahwa metode ini dapat membantu mengoptimalkan latihan dan mencegah cedera, karena program latihan bisa disesuaikan dengan kondisi genetik masing-masing atlet. Namun, mereka juga menekankan pentingnya privasi dan etika dalam penggunaan data genetik.
Organisasi Atletik Dunia (World Athletics) tengah memantau praktik ini dan mempertimbangkan aturan resmi terkait penggunaan tes genetik agar tidak menimbulkan ketidakadilan atau diskriminasi terhadap atlet.
Kehebohan ini memuncak jelang Kejuaraan Dunia Atletik karena publik dan media ramai membahas potensi keuntungan dan risiko etik dari tes genetik. Sementara itu, para pelatih dan atlet berupaya tetap fokus pada persiapan fisik dan mental untuk tampil optimal, terlepas dari kontroversi ilmiah yang berkembang.
Dengan isu ini, muncul pertanyaan penting: apakah masa depan olahraga akan ditentukan oleh genetik, atau kerja keras dan strategi pelatihan tetap menjadi kunci utama prestasi atletik dunia?
Sumber: togel158.my.id